Jumat, 21 Juni 2013

Aku hanya tahu, aku tidak boleh berhenti

Beberapa hari lalu aku meyakini satu hal. Bahwa tidak ada yang berakhir dengan sad ending di dunia ini. Jika ada yang mengatakan happy ending hanya ada dalam dongeng, aku tidak percaya. Aku meyakini semua akan berakhir indah. Tuhan tidak pernah mengkhianati makhlukNya.

Dalam renungan tersebut, aku menyadari sad ending hanya terjadi ketika kita tidak selesai. Tidak menyelesaikan apa yang seharusnya kita selesaikan. Perjalanan itu terus berlanjut, layaknya mencari jejak dalam pramuka. Satu pos ke pos berikutnya. Setiap pos memiliki rintangan tersendiri yang harus diselesaikan. Kita tidak boleh melanjutkan ketika belum selesai.

Namun kita selalu mempunyai pilihan. Menyelesaikannya dengan asal-asalan atau dengan sebaik kemampuan kita. Menyelesaikannya dengan asal-asalan dan terburu-buru menuju pos berikutnya, tidak bisa kita sembunyikan nurani kita memberontak. Alhasil kita menjalani pos-pos berikutnya dengan sama asal-asalan seperti yang pertama. Yang bagiku, menyelesaikan dengan asal-asalan berarti belum selesai. Hanya saja entah kenapa Tuhan memberi sifat mengelak pada diri setiap manusia.

Sedangkan menyelesaikan dengan segenap kemampuan bisa jadi lebih sulit. Lebih berat. Lebih tidak enak. Tapi ketika satu pos kita lulus, hati akan terasa senang dan lega. Menuju pos berikutnya dengan penuh percaya diri dan ketenangan hati. Nurani kita bersinar, mendukung setiap langkah menuju pos selanjutnya.

Satu hal yang aku percayai, yang aku imani, setiap pos yang Tuhan berikan akan memberikan pelajaran serta persiapan untuk pos berikutnya. Sekali lagi, Tuhan tidak pernah mengkhianati hambaNya. Bagaimana kita menjalani pos berikutnya juga tergantung pada keterbukaan mata hati kita menerima apa yang berusaha Tuhan ajarkan pada kita.Karena Tuhan tidak pernah mengkhianati hambaNya, jangan heran ketika engkau menemui pos yang sama terus menerus tak peduli seberapa jauh engkau melangkah. Bukan Tuhan dendam, hanya ingin kita belajar.
Dan yang aku tahu kini, aku harus terus berjuang untuk lulus pos ini. Pos yang aku diami sejak berbulan-bulan lalu. Aku tidak tahu apa yang menantiku di depan, Aku hanya tahu Aku tidak boleh berhenti saat ini. Meski aku tinggal sendiri, meski hanya Tuhan yang menemani.